Sisi Gelap Demokrasi: Kekerasan Masyarakat Madani di Indonesia

Sampul "Sisi Gelap Demokrasi: Kekerasan Masyarakat Madani di Indonesia"

Sisi Gelap Demokrasi: Kekerasan Masyarakat Madani di Indonesia

Sampul "Sisi Gelap Demokrasi: Kekerasan Masyarakat Madani di Indonesia"
Penulis

Sidney Jones, Elga Sarapung, M. Najib Azca, Jeremy Menchik, Sana Jaffrey, Titik Firawati, Zainal Abidin Bagir

Penerbit

PUSAD Paramadina

Penyunting

Irsyad Rafsadie, Husni Mubarok

Bahasa

Indonesia

Halaman

xii + 150 hlm.

Cetakan

I, 2015

Tahun Terbit

2015

ISBN

978-979-772-047-6

Salah satu capaian penting reformasi di Indonesia adalah tumbuhnya masyarakat madani (civil society) yang kuat. Namun, beberapa di antara organisasi masyarakat madani yang paling efektif dewasa ini justru adalah kelompok-kelompok Islamis garis-keras yang mendakwahkan intoleransi dan menyebarluaskan kebencian. Di beberapa wilayah, seperti Jawa Barat dan seputar Jakarta, organisasi-organisasi ini terbukti amat memengaruhi agenda kebijakan publik, dengan mendesak pemerintah—baik di tingkat lokal maupun nasional—untuk menerapkan pandangan mereka mengenai moralitas dan pemahaman mereka mengenai ortodoksi. Meskipun mengusung agenda-agenda yang antidemokrasi, semua organisasi di atas justru memanfaatkan ruang-ruang bebas yang disediakan demokrasi.

Pertanyaannya, apakah organisasi-organisasi itu tumbuh berjalan seiring dengan meningkatnya konservatisme sosial masyakarat Indonesia, atau karena koneksi-koneksi politik tingkat tinggi yang kuat? Mengapa mereka tampak lebih efektif dalam advokasi mereka dibanding organisasi-organisasi lainnya? Bagaimana demokrasi mengatasi kekuatan-kekuatan anti-demokrasi yang menggerogotinya itu?

Bermula dari Nurcholish Madjid Memorial Lecture (NMML) VII (2013), di buku ini Sidney Jones menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dari perspektif teori gerakan sosial. Dia juga mengevaluasi berbagai tawaran yang sudah diajukan untuk “mengatasi” organisasi-organisasi di atas dan memperkuat pluralisme seperti yang pernah disuarakan almarhum Nurcholish Madjid. Aspek-aspek tersebut dibahas lebih lanjut dari berbagai sudut pandang oleh para penanggapnya: Elga Sarapung, M. Najib Azca, Jeremy Menchik, Sana Jaffrey, Titik Firawati, dan Zainal Abidin Bagir. Semuanya menyajikan persoalan dan tantangan yang tidak mudah, namun tetap menjaga harapan akan perubahan dan perbaikan demokrasi dan masyarakat madani.

Buku ini perlu dibaca oleh para pengambil kebijakan, akademisi, aktivis sosial dan siapa pun yang merasa peduli dengan masa depan demokrasi Indonesia.

No Comments

Post A Comment
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.