Religiusitas Mengatasi Sekularisasi

Religiusitas Mengatasi Sekularisasi

Secara demografis, masyarakat kaya yang sekuler hanya bagian kecil dari penduduk dunia. Upaya meninjau kembali berbagai pandangan seputar sekularisme dan sekularisasi. Perlukah sekularisasi ditinjau kembali?

Agak sulit menjawab pertanyaan ini, mengingat sekularisasi dan sekularisme sudah menjadi keharusan sejarah. Pertama, pada masa lalu, sekularisasi cenderung radikal sebagai reaksi terhadap otoritas lembaga keagamaan yang begitu luas dan kuat, termasuk di wilayah politik dan ilmu pengetahuan.

Kedua, pada masa itu otoritas lembaga agama dianggap menghambat kemerdekaan berpikir, keterbukaan wacana, dan ilmu pengetahuan. Dari sini kemudian timbul pemikiran tentang perlunya liberalisasi, terutama liberalisasi pemikiran yang berorientasi pada akal dan ilmu pengetahuan.

 

Artikel ini ditulis oleh Moh. Shofan, seorang peneliti di Yayasan Paramadina, Jakarta; dan diterbitkan di Gatra pada rubrik Resensi Buku, 16 Desember 2009.

Silahkah baca dan unduh artikel selengkapnya.

Religiusitas Mengatasi Sekularisasi

(harus daftar sebagai anggota dahulu. Daftar gratis; atau unduh dari tautan ini (server ziddu).