Ihsan Ali-Fauzi adalah pendiri dan direktur Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina, Jakarta. Sesudah lulus dari Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jakarta, dia mempelajari sejarah Asia Tenggara dan ilmu politik pada Ohio University, Athens, dan Ohio State University, Colombus, keduanya di Amerika Serikat. Minat risetnya sekarang termasuk aspek-aspek sosial dan politik dari Islam di Indonesia, kebebasan beragama dan demokrasi di Indonesia, dan konflik dan bina-damai terkait agama di Indonesia. Dia sesekali menulis artikel dan tinjauan buku di majalah dan koran-koran di Indonesia. Di antara karyakaryanya adalah Disputed Churches in Indonesia (2013), Policing Religious Conflicts in Indonesia (2015), Basudara Stories of Peace from Maluku (2017), dan beberapa artikel di jurnal Studia Islamika dan Asian Survey.
Zainal Abidin Bagir adalah dosen pada Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Sekolah Pascasarjana Lintas-disiplin, Universitas Gadjah Mada. Pada tahun 2008-2013 ia adalah Regional Coordinator Indonesia untuk Pluralism Knowledge Programme, sebuah kolaborasi antara pusat-pusat akademik di India, Indonesia, Uganda, dan Indonesia; di antara produknya adalah Laporan Tahunan Kehidupan Beragama di Indonesia (2008-2012). Pada tahun 2013-2014 ia menjadi Dosen Tamu di Department of Religious Studies, Victoria University of Wellington, Selandia Baru. Kini ia menjadi peneliti tamu di PUSAD Paramadina. Selain artikel-artikel jurnal, sebagian karyanya yang diterbitkan adalah buku Pluralisme Kewargaan: Arah Baru Politik Keragaman di Indonesia (penyunting, 2011), Mengelola Keragaman dan Kebebasan Beragama di Indonesia: Teori dan Advokasi (penyunting, 2014); dan ko-editor untuk buku Aspirations for Modernity and Prosperity– The Growth and Social Relations of Pentecostalism in Indonesia (2014) Beberapa artikelnya mengenai kebebasan beragama di Indonesia diterbitkan di beberapa jurnal.
Sana Jaffrey adalah PhD di Departemen Ilmu Politik di University of Chicago. Minat risetnya adalah seputar komparasi demokratisasi, kekerasan politik dan kepemimpinan aktor keamanan non negara di Asia Tenggara. Disertasinya meneliti kebangkitan dan keberlangsungan vigilantisme di demokrasi yang baru. Sana khususnya menggali data kuantitatif dan melakukan penelitian lapangan di Indonesia untuk menunjukkan bagaimana peninggalan negara otoriter berinteraksi dengan politik demokratis dalam menghasilkan pola ketertiban dan ketidaktertiban di tingkat sub-nasional. Sebelumnya, Sana memimpin perancangan dan pelaksanaan program Sistem Pemantauan Kekerasaion Nasional (NVMS) oleh Bank Dunia di Jakarta di tahun 2008 sampai 2013. Sana mendapat gelar Bachelor of Arts dari University of Pennsylvania dan Master of Arts dari University of Michigan. Rincian mengenai penelitian dan publikasinya dapat diakses di: https://chicago.academia.edu/sjaffrey
Ayu Diasti Rahmawati bekerja di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) sebagai dosen. Saat ini, ia sedang tugas belajar di Departemen Ilmu Politik di University of Florida dengan beasiswa Fulbright-DIKTI. Penelitian disertasinya membandingkan perlawanan masyarakat sipil terhadap kemunduran demokrasi di Indonesia, Filipina, dan Polandia. Selain itu, ia juga sedang melakukan penelitian kolaboratif tentang desentralisasi dan proses pembuatan kebijakan diskriminatif di tingkat kabupaten/kota serta perempuan-perempuan otokratik di Dunia Selatan. Penelitiannya tentang perempuan otokratik mendapatkan penghargaan Carrie Chapman Catt Prize for Research on Women and Politics pada tahun 2024.
Irsyad Rafsadie adalah Peneliti dan Trainer Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Paramadina, Jakarta. Selepas lulus dari Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri (UIN), Jakarta, dia mengikuti kursus hak-hak asasi manusia dan pembangunan yang diselenggarakan The Kosmopolis Institute of the University of Humanistic Studies. Minat risetnya adalah di seputar kebebasan beragama dan konflik, agama dan perdamaian, serta mediasi lintas-iman. Selain terlibat dalam beberapa penelitian seperti Policing Religious Conflict (2015) dia juga menyunting Sisi Gelap Demokrasi: Kekerasan Masyarakat Madani di Indonesia (2015) dan Basudara Stories of Peace from Maluku (2017) serta menerjemahkan karya Abu Nimer, Nonviolence and Peace Building in Islam: Theory and Practice (2010), Islam karya Fazlur Rahman (2017) dan penulis buku Keluar dari Ekstremisme: Delapan Kisah “Hijrah” dari Kekerasan Menuju Binadamai (2018).
Ismail Al-‘Alam adalah peneliti Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina. Ia pernah berkuliah di Ilmu Filsafat Universitas Indonesia, Falsafah dan Agama Universitas Paramadina, dan Magister Filsafat Keilahian, Bidang Minat Kajian Konflik dan Perdamaian, Universitas Kristen Duta Wacana. Ia mediator tersertifikasi Pusat Mediasi Nasional, pernah mengikuti pelatihan penelitian di LP3ES, dan membahas beberapa makalahnya pada konferensi di University of Birmingham, Mennonite World Conference, dan Perhimpunan Persatuan Pendidikan Falsafah dan Pemikiran Malaysia.
Septa Dinata adalah dosen di Universitas Paramadina. Ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Falsafah dan Peradaban, Universitas Paramadina pada 2013, dan gelar magister di bidang Sosiologi dari Universitas Indonesia pada 2019. Ia juga pernah mengikuti program pertukaran mahasiswa pascasarjana di Tilburg University, Belanda. Fokus kajiannya meliputi sosiologi politik, gerakan keagamaan, demokrasi, dan kebebasan beragama di Indonesia. Ia aktif menulis dan terlibat dalam berbagai riset yang berkaitan dengan transformasi sosial dan politik, relasi antara agama, negara, dan masyarakat sipil, serta dinamika politik keagamaan di ruang publik.
Joko Arizal merupakan dosen di Fakultas Falsafah dan Peradaban Universitas Paramadina. Sebelumnya, pada 2020, ia pernah menjadi bagian Tim Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang membidangi isu sosial-keagamaan (Tim Kebinekaan). Ia menempuh S1 di Program Studi Falsafah dan Agama Universitas Paramadina melalui program Paramadina Fellowship 2010 dengan donatur PT Indika Energy Tbk dan merampungkan S2 di Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada pada 2017. Terlibat di berbagai penelitian, di antaranya: Counter Radicalism and Terrorism from “within” (Sosiologi UGM, 2017), Dua Menyemai Damai: Peran dan Kontribusi Muhammadiyah dan NU dalam Perdamaian dan Demokrasi (PSPK-UGM, 2018), Agama sebagai Instrumen Politik: Studi Pilpres 2019 (Paramadina, 2019), Dinamika Aktivisme Digital dan Demokrasi di Indonesia (LP3ES, 2024), dan Menakar Efektivitas Digitalisasi Sekolah (Maarif Institute, 2025). Minat studi dan risetnya mencakup sosiologi politik, sosiologi agama, Islam politik, filsafat politik dan demokrasi. Menulis di berbagai platform digital dan media mainstream, seperti Kompas dan Koran Jakarta. Karyanya: Pertarungan Diskursif Islam Politik dalam Wacana Penerapan Syariat Islam Pasca Orde Baru (2022) dan editor buku Agama dan Dinamika Sosial: Perspektif Etis dan Historis (forthcoming).
Utami Sandyarani adalah peneliti lepas PUSAD Paramadina. Dia menyelesaikan tesisnya, “Are Pious Protesters Powerful? Assessing the effect of religious support on the success of unarmed civil resistance”, dan mendapatkan gelar magisternya dari Department of Peace and Conflict Research, Uppsala University, Swedia (2022). Semasa kuliah, dia ikut membantu beberapa penelitian terkait negosiasi, mediasi, dan ekstremisme, di antaranya “Civil Peace – Exploring the Diversity of Civil Society Involvement in Peacemaking” (2022-2023), dan “Preventing and Addresing Violent Extremism through Community Resilience (PAVE) (2022-2023)”. Dia juga salah satu penulis buku Countering Violent and Hateful Extremism in Indonesia: Islam, Gender and Civil Society (2022). Selain meneliti, dia terlibat dalam banyak inisiatif pencegahan ekstremisme kekerasan di Indonesia, di antaranya bersama PUSAD Paramadina mendukung peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan para penyuluh agama dalam mencegah konflik kekerasan (2017-2020). Dia alumni Prodi Hubungan Internasional, Universitas Gajah Mada (2014), dan pernah mengikuti kursus Peace Research yang diselenggarakan Peace Research Institute Oslo (PRIO), Norwegia.
Alifa Ardhyasavitri adalah peneliti PUSAD Paramadina. Dia adalah alumni Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada (2023). Selama kuliah ia mendalami topik perdamaian, nirkekerasan, dan area studi Global South dan sempat menjadi asisten dosen untuk mata kuliah Pengantar Studi Perdamaian dan Konflik Etnik. Dia berpartisipasi dalam Damai Pangkal Damai, pangkalan data dan kampanye nirkekerasan di bawah naungan IIS UGM di tahun 2021 sebagai project manager. Dia memiliki ketertarikan pada bahasa asing dan saat ini tengah mendalami Bahasa Korea, Spanyol, dan Jepang.
Unaesah Rahmah adalah kandidat PhD di Institute of Security and Global Affairs, Universitas Leiden, Belanda. Sebelumnya, Unaesah bekerja sebagai analis di International Center for Political Violence and Terrorism Research di RSIS, Singapura. Topik penelitiannya adalah terorisme, radikalisasi, narasi extremis di platform digital, dan peran perempuan di dalam kelompok militan. Saat ini, untuk disertasinya, dia meneliti proses disengagement para individu yang pernah terlibat dengan kelompok militan dengan mengambil studi kasus para returni Indonesia dari Suriah. Beberapa tulisannya pernah dimuat di The Diplomat, Counter Terrorist Trend and Analysis, GNET, dan RSIS Commentary.
Siti Nurhayati adalah peneliti dan manajer HRD pada Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina, Jakarta. Semasa kuliah ia aktif menjadi peneliti lapangan di Lingkaran Survei Indonesia. Lulusan Sosiologi
Agama, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta pada 2009 ini sempat menjadi asisten dosen untuk mata kuliah statistik di almamaternya dan pernah menjadi asisten peneliti di Pusat pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM), Pusat Studi Wanita (PSW), Lembaga Penelitian (LEMLIT) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai analis data. Trainer Living Values Education (LVE) ini turut menulis Kontroversi Gereja di Jakarta (2011), Cerita Sukses Catatan Para Trainer dalam menghidupkan Pendidikan Nilai (2014), Pendidikan untuk Perubahan (2015), Living Values Education -Religious Studies (2015), Pekerja Binadamai dari Tanah Pasundan (2017).
Imelda Putri adalah Trainer Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina. Berbagai pelatihan kesekretariatan dan manejemen pengelolaan organisasi pernah diikutinya. Dia juga terdaftar sebagai Mediator sertifikasi dari Pusat Mediasi Nasional. Dia pernah mengikuti Intesive Courses in Peace Research (ICPR) pada tahun 2015. Dia merupakan lulusan dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelumnya, dia juga aktif sebagai anggota Forum Muda Paramadina. Selain itu, dia juga pernah terpilih menjadi Mpok Kabupaten Bekasi (2007). Dia memiliki ketertarikan dengan dunia fashion.
Fajar Utami, adalah Trainer dan Manajer Keuangan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina. Dia menyelesaiakan pendidikannya di Jurnalistik dan Penerbitan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) pada tahun 2015. Dia juga pernah aktif sebagai layouter di penerbit Gagas Media, buku Sadapti yang diterbitkan Bukune Publishing (2015), Kumpulan Soal UN, dan Pintar ASI dan Menyusui diterbitkan Panda Media Publishing (2014). Selain itu, Uthe – sapaan akrabnya- memiliki hobi menari dengan berbagai kejuaraan di tingkat Nasional.
Saiful Rahman Barito, adalah Trainer dan Manager IT Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina. Dia merupakan lulusan pascasarjana Institute of Arabic Research and Studies (IARS) Kairo, Mesir. Dia juga pernah menjadi editor di penerbit RajaGrafindo Persada (2007-2008) dan manajer Human Resource Development (HRD) di Mumtaz Arabia ATC (2006-2007). Selain itu, dia sangat menyukai sastra Arab.
Nada Kamelia adalah Staf Keuangan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina sejak tahun 2015 sampai sekarang. Nada merupakan lulusan dari Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pertiwi. Ia pernah mengikuti berbagai pelatihan di antaranya: Be a Smart People, dan Coaching The Winner Character yang diselenggarakan oleh STIE Pertiwi (2017). Selain itu, dia pernah mengikuti berbagai pelatihan keuangan dan perpajakan. Nada juga menyukai Korean drama.
Kartika, adalah Trainer dan Staf Keuangan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina. Kartika merupakan lulusan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan Jakarta dengan Jurusan Akutansi. Ia pernah mengikuti berbagai pelatihan di antaranya: pelatihan pengarsipan, branding institusi tahun, workshop keuangan, dan sertifikasi administrasi perkantoran (2016) serta pelatihan membangun dialog pemuda untuk perdamaian tahun 2017.
Agung Saputro, adalah Staf IT Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina. Dia merupakan lulusan Jurnalistik dan Penerbitan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Dia juga sudah malang-melintang di dunia penerbitan. Dia juga pernah sebagai layouter buku Sejarah Fakultas Kehutanan IPB, Prosiding Gathering Alumni Rumah Kepemimpinan 2015, dan Agarwood Bibliography a Compilation of Abstracts On Agarwood Studies yang diterbitkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia memiliki hobi olahraga.