Prof. William Liddle: Demokrasi Itu Cita-Cita Bukan Sekadar Alat

Prof. William Liddle: Demokrasi Itu Cita-Cita Bukan Sekadar Alat

JAKARTA, PedomanNEWS (Kamis, 07 Februari 2013 19:49 WIB) – Prof. R. William Liddle guru besar di Departemen Ilmu Politik Ohio State University, Columbia, AS menegaskan bahwa demokrasi itu adalah cita-cita yang harus diwujudkan bukan sekadar alat yang bisa diganti sekehendak hati bila tidak memuaskan tujuan sekelompok orang berkuasa.

Hal tersebut disampaikan William Liddle dalam diskusi dan peluncuran buku karyanya beserta tanggapan sejumlah akademisi dan intelektual seperti Goenawan Mohamad dan Faisal Basri. Buku itu disunting oleh Ihsan Ali Fauzi dan Samsu Rizal Panggabean berjudul “Memperbaiki Mutu Demokrasi di Indonesia: Sebuah Perdebatan” diterbitkan Paramadina Graduate School bekerjasama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan Wakaf Paramadina, Jakarta, Kamis (7/2). Lembaga tersebut dipimpin oleh akademisi cemerlang Anies Baswedan sebagai rektor Universitas Paramadina, dan akademisi cemerlang lain seperti Dinna Wisnu, Putut Widjanarko, Ihsan Ali Fauzi.

“Demokrasi itu cita-cita bukan sekadar alat,” ditegaskan Liddle yang sebenarnya juga jawaban yang sangat sopan terhadap keynote speech mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sebelumnya menyatakan bahwa demokrasi itu hanya alat saja untuk mencapai cita-cita seperti keadilan dan kesejahteraan. Mengamini apa yang dinyatakan Liddle, intelektual muda sosial-demokrat Fadjroel Rachman menambahkan bahwa, “Generasi baru Indonesia sekarang ini tak punya pilihan lain selain optimistis untuk menanggung perjuangan herkulean yaitu menggerakkan secara paralel demokrasi politik dan demokrasi ekonomi, atau demokrasi plus kesejahteraan ekonomi.”

Sejumlah buku Prof. R.William Liddle cukup mendapat perhatian di Indonesia seperti Ethnicity, Party, and National Integration: An Indonesia Case Study; Cultural and Class Politics in New Order Indonesia; Partisipasi dan Partai Politik: Indonesia pada Awal Orde Baru; Revolusi dari Luar (Demokratisasi di Indonesia); dan lainnya. Nurrina dan Tim PedomanNEWS