
21 Agu Demi Toleransi Demi Pluralisme: esai-esai untuk merayakan 65 tahun M. Dawam Rahardjo

Penulis
Achmad Mahromi, Ihsan Ali-Fauzi, Syafiq Hasyim, J. H. Lamardy, M. Dawam Rahardjo
Penerbit
Yayasan Paramadina
Cetakan
I, 2007
Tahun Terbit
2007
ISBN
9789797720025
Buku ini berisi kado karangan yang ditulis para kolega, teman, murid dan simpatisan M. Dawam Rahardjo, dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang ke-65, yang jatuh pada 20 April 2007 ini. Dawam pada saat yang sama adalah seorang cendekiawan dan aktivis, seseorang dengan latar belakang pendidikan ekonomi yang menulis perihal al-Qur’an seperti seorang mufasir andal, seseorang yang piawai statistik tapi juga sastrawan dan seniman. Kiprahnya mulai diendus publik nasional sekurang-kurangnya sejak awal 1970-an, ketika ia memutuskan untuk menghentikan karirnya yang menjanjikan di Bank of America dan pindah untuk menjadi peneliti pada Lembaga untuk Penelitian dan Pendidikan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Jakarta. Sejak itu namanya terus erat terkait dengan perkembangan dunia ke-cedekiawanan dan aktivisme politik dan ekonomi di tanah air, khsusnya sehubungan dengan pergulatan nya di dunia LSM dan civil society secara umum.
Maka menyiapkan kado kumpulan karangan untuk ulang tahun Dawam bukan pekerjaan gampang. Kami hanya berharap, mudah-mudahan keluasan dan kedalaman minatnya tercermin dalam beragam tema yang dikupas di sini: negara, ekonomi, gender, studi perdamaian, dialog antaragama, religiusitas, dan seterusnya—juga, tentu saja, al-Qur’an dan tafsirnya. Semuanya diikat oleh kehendak bersama untuk menegakkan toleransi dan pluralisme, yang membuat sosok Dawam belakangan ini, di tengah kondisi kesehatannya yang kurang mendukung, tetap berkibar.
Karangan-karangan di dalam buku ini kami bagi ke dalam lima bagian. Bagian I secara ringkas menyajikan riwayat hidup Dawam, yang dipersiapkan Tim Redaksi buku ini. Bagian II berisi kesan-kesan mengenai Dawam yang ditulis oleh kawan, kolega dan murid-muridnya. Karangan-karangan pada Bagian III berbicara mengenai beberapa segi intelektualisme dan aktivisme Dawam dan relevansi kontemporernya. Sementara itu, Bagian IV berisi esai-esai bebas yang ditulis untuk merayakan ulang tahun Dawam, yang sedikit-banyak juga mencerminkan tema-tema yang biasa dipikirkan Dawam. Akhirnya, pada Bagian V, kami muat dua karya terbaru Dawam yang belum sempat diterbitkan.