Author: PUSAD Paramadina

"This small book is based on research by the Paramadina Foundation’s Research Team: from Paramadina Foundation, the Masters of Peace and Conflict Resolution program of Gadjah Mada University (MPRK UGM) and the Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), into controversies concerning the construction of...

Paramadina, Surabaya - Kendala terbesar untuk melakukan kerjasama antara polisi dan tokoh agama terletak pada kepercayaan. Polisi seringkali mengabaikan peran masyarakat sipil dalam melaksanakan tugas, begitu juga masyarakat kurang mempercayai polisi saat bekerja. Demikian salah satu temuan dalam Workshop dan Fasilitasi bertema: Peran Polisi dan...

Monograf ini merupakan hasil kerja tim peneliti mitra CRCS yang terdiri dari dari Yayasan Paramadina, Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik Universitas Gadjah Mada (MPRK-UGM) dan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) tentang problematika pendirian gereja di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk...

Kita sering bertanya apa yang dikerjakan polisi ketika terjadi konflik atau aksi-aksi kekerasan, termasuk yang mengatasnamakan agama, tapi sesudah itu kita segera melupakannya. Ini ironis: kita memerlukan polisi sebagai pihak terdepan dalam merawat kebersamaan kita, tapi seringkali kita tak memedulikannya, apalagi mendengar dan mengajak mereka...

After struggling to incorporate comprehensive reproductive health education in the Indonesian national school curricula, the Indonesian Government has added information on anatomical and normative aspects of reproduction and STDs/HIV/AIDS to the curricula of selected subjects. This paper assesses the content of primary and secondary school...

Pengantar Editor

Bagaimana Membaca Buku Ini dan Ucapan Terima Kasih
Buku yang ada di tangan pembaca ini adalah hasil penyuntingan lebih dari 15 tahun kerja intelektual dan pengajaran Prof. Dr. Nurcholish Madjid di Pusat Studi Islam Paramadina. Selama masa yang panjang itu, sejak berdirinya Yayasan Paramadina, sampai masa-masa menjelang reformasi, Cak Nur—panggilan akrab beliau—terus-menerus memberikan pada mahasiswa-mahasiswanya di Paramadina, gagasan-gagasan keberagamaan yang segar, inspiratif, berwawasan universal, kosmopolit, dan penuh kedalaman spiritual—bahkan kadang-kadang menantang berpikir ulang atas kepercayaan keagamaan tradisional selama ini. Dalam proses belajar itu, terbentuklah apa yang kemudian disebut “Komunitas Paramadina”––yaitu ribuan mahasiswa atau murid-murid Cak Nur yang secara intens terus-menerus mempelajari pemikiran Islam di Paramadina, selama bertahun-tahun hingga kini. Dalam proses pengajaran Cak Nur itu AlhamduliLâh sempat tersimpan rekaman ratusan jam perkuliahan Cak Nur, dan catatan-catatan (hand out), yang sayangnya tak terdokumentasi lagi tanggal pengajarannya itu.